Jumat, 30 Juli 2010

hikayat

Bentuk sastra lama bermacam-macam. Secara umum karya sastra lama terdiri atas prosa dan puisi.
Istilah prosa diambil dari bahasa Latin yaitu oratio provorsa yang artinya ucapan langsung. Dalam kesusastraan, prosa merupakan sejenis karya sastra yang bersifat paparan. Prosa sering pula disebut karangan bebas karena tidak terikat oleh aturan-aturan khusus (misalnya rima, ritme, seperti halnya puisi).
Menurut zamannya prosa dibedakan menjadi dua periode yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama sebagai gambaran kehidupan masyarakat pada zaman dahulu, yaitu kehidupan masyarakat sebelum memiliki rasa kesadaran nasional. Jika dibatasi dengan tahun, prosa lama ini berkembang sebelum tahun 1900. Prosa lama dibedakan beberapa jenis diantaranya dongeng, cerita rakyat, cerita pelipur lara, hikayat, tambo, cerita berbingkai, dan kitab-kitab.

Sastra lama yang berbentuk prosa umumnya mempunyai ciri-ciri :
1. Ceritanya seputar kehidupan istana. Karena itu bersifat istanasentris.
2. Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan. Sebagai akibat logisnya, sastra lama dianggap milik bersama(kolektif).
3. Konsekuensi dari ciri kedua, sastra lama bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal.
4. Sastra lama bersifat lisan, disampaikan dari generasi ke generasi.

HIKAYAT

Hikayat adalah cerita pelipur lara yang sulit diterima akal dan merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya. Dalam pengertian lain, hikayat adalah sejenis prosa sastra melayu lama yang ceritanya berkisar pada sikap kepahlawanan tokoh-tokoh istana.
Karya yang termasuk prosa lama ialah dongeng(prosa lama yang isinya semata-mata berdasarkan khayalan dan disampaikan secara lisan), hikayat (isinya mengenai kejadian-kejadian di lingkungan istana, tentang keluarga kerajaan), silsilah atau tambo (semacam sejarah, akan tetapi isinya sudah dicampur aduk dengan khayal sehingga banyak cerita yang tidak tercerna oleh pikiran sehat).
Contoh hikayat antara lain :
1. Hikayat Hang Tuah
2. Hikayat Si Miskin
3. Hikayat Panca Tantra
4. Hikayat Panji Semirang
5. Hikayat Dalang Kusuma
6. Hikayat Amir Hamzah
7. Hikayat Anggun Cik Tunggal
8. Dan sebagainya

Ciri-ciri Hikayat :
1. Berisi kisah-kisah kehidupan lingkungan istana (istanasentris)
2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai-nilai Islam
3. Nama-nama tokoh dipengaruhi nama-nama Arab
4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada umumnya
5. Tidak ada pembagian bab atau judul
6. Juru cerita tidak pernah disebutkan secara eksplosit (anonim)
7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif
8. Banyak menggunakan kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari-hari
9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang-ulang
10. Peristiwa seringkali tidak logis
11. Sulit memahami jalan cerita

Periodisasi Sastra

A. Wilayah Studi Sastra

Wilayah Studi sastra dibagi menjadi 3 bidang :
1. Teori Sastra
Adalah bidang studi sastra yang memberikan pengetahuan tentang pengertian sastra.
Misal : mengenai arti, asal, bentuk, isi sastra, dsb.
2. Kritik Sastra
Adalah bidang studi sastra yang memberikan kritik terhadap hasil-hasil karya sastra, yang berupa penilaian sastra serta pertimbangan-pertimbangan terhadap karya sastra tertentu.
3. Sejarah Sastra
Adalah bidang studi sastra yang membicarakan pertumbuhan dan perkembangan sastra serta seluk-beluk yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sastra tersebut.

B. Dasar Penggolongan Periodisasi Sastra
1. Bahasa
Sebelum bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa nasional pada tahun 1928, karya sastra Indonesia ditulis dalam bahasa Melayu. Karya sastra yang menggunakan bahasa Melayu disebut sastra Melayu lama. Setelah bahasa Indonesia lahir, sastra Indonesia ditulis dengan bahasa Indonesia sehingga sastranya disebut Sastra Indonesia.
2. Pengaruh Asing
Pengaruh ini meliputi pengaruh Hindu, Arab, Barat juga Jepang. Oleh karena itu, kita mengenal kesusastraan Hindu, masa Islam, dan masa Jepang.
3. Pengaruh Politik
Angkatan ’66 timbul sebagai akibat protes sosial terhadap pemerintah order lama yang telah menyeleweng dari UUD ’45 dan Pancasila.

C. Periodisasi Sastra Indonesia
Pengelompokan hasil karya sastra berdasarkan waktu tertentu.
Perkembangan sejarah sastra Indonesia menurut beberapa ahli :
1. J.S. Badudu
a. Kesusastraan lama dengan angkatan lamanya
1. Kesusastraan masa purba
2. Kesusastraan masa Hindu-Islam
b. Kesusastraan peralihan dengan angkatan peralihannya
1. Abdullah bin Abdul Kadir Mursyi
2. Angkatan Balai Pustaka
c. Kesusastraan baru dengan angkatan barunya
1.Angkatan Pujangga Baru
2. Angkatan Modern (angkatan ’45)
3.Angkatan Muda
2. H.B. Jassin
a. Sastra Melayu Lama
b. Sastra Indonesia Modern
1. Angkatan ‘20
2. Angkatan ’33 / Pujangga Baru
3. Angkatan ‘45
4. Angkatan ‘66
3. Ajip Rosidi
a. Masa kelahiran atau masa kejadian (awal abad XX-1945)
1. Periode awal abad XX-1933
2. Periode 1933-1942
3. Periode 1942-1945
b. Masa Perkembangan (sejak 1945-kini)
1. Periode 1945-1953
2. Periode 1953-1960
3. Periode 1960-kini
4. Nugroho Noto Susanto
a. Sastra Melayu Lama
b. Sastra Indonesia Modern
1. Masa Kebangkitan
- Periode ‘20
- Periode ‘33
- Periode ‘42
2. Masa Perkembangan
- Periode ‘45
- Periode ‘60